PRIBAHASA
1. Air beriak tanda tak dalam.
Mengandung arti: Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.
2. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Mengandung arti: Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.
3. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
Mengandung arti: Sepandai apapun manusia itu, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.
4. Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.
Mengandung arti: Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, justru
orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.
5. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Mengandung arti: Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang pernah dilakukan.
6. Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.
Mengandung arti: Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati pasti tetap merasa tersiksa juga.
7. Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang.
Mengandung arti: Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu saat sedang susah.
8. Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Mengandung arti:
Kalah atau menang sama-sama menderita.
9. Ada padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Mengandung arti: Dimana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.
10. Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Mengandung arti: Seiya sekata dalam semua keadaan.
11. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Mengandung arti: Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.
12. Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.
Mengandung arti: Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.
13. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Mengandung arti: Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.
14. Jika kesusahan sudah memuncak, seadanya pertolongan sudah dekat.
Mengandung arti: Segala sesuatu pasti ada batasnya, maka bersabarlah menghadapi cobaan.
15. Mencari umbut dalam batu.
Mengandung arti: Melakukan pekerjaan yang sia-sia.
16. Ada nyawa ada rezeki.
Mengandung arti:
Selama masih hidup maka seseorang akan tetap mendapat rezeki.
17. Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang.
Mengandung arti: Bila sedang berhadapan bermulut manis, tetapi bila berbelakang… lain perkataannya.
18. Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Mengandung arti: Setiap perbuatan jahat pasti ada balasannya.
19. Adakah air dalam tong itu berkocak, melainkan air yang setengah tong itu juga yang berkocak.
Mengandung arti: Orang yang pandai, tidak akan sombong… hanya orang yang bodoh jua yang mau berbuat demikian.
20. Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh?
Mengandung arti: Adakah dari mulut orang yang baik keluar perkataan-perkataan yang keji?
21. Adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan.
Mengandung arti: Tabiat yang turun temurun, sukar sekali mengubahnya.
22. Ayam bertelur di atas padai mati kelaparan.
Mengandung arti: Orang yang bersuamikan/beristrikan orang kaya namun
hidupnya tetap susah juga. Orang yang menderita di tempat yang
berkelimpahan.
23. Ayam hitam terbang malam.
Mengandung arti: Perkara/ persoalan yang gelap, sukar sekali ditelusuri dan diperoleh keterangan.
24. Ayam putih terbang siang.
Mengandung arti: Perkara/ persoalan yang sudah jelas bukti-buktinya.
25. Badak makan anaknya.
Mengandung arti: Laki-laki yang merusakkan anaknya sendiri. membuat aib terhadap keluarga sendiri.
26. Bagai air di daun talas.
Mengandung arti: Ketidakcocokan antara dua orang, seperti air yang ditaruh diatas daun talas akan terpisah.
27. Bagai aur di atas bukit.
Mengandung arti: Sukar disembunyikan oleh sebab mudah sekali dilihat orang.
28. Bagai ayam bertelur di padi.
Mengandung arti: Seseorang yang menyenangi hidup senang dan mewah.
29. Bagai bara dalam sekam.
Mengandung arti: Perbuatan jahat yang tak tampak.
30. Bagai bulan kesiangan.
Mengandung arti: Paras rupa yang pucat (karena sakit ataupun patah hati).
31. Bagai dirilis dengan sembilu.
Mengandung arti: Suasana hati yang sangat pedih/ sakit hati teramat sangat.
32. Bagai hujan jatuh ke pasir.
Mengandung arti: Nasihat yang diberi tidak berbekas. Tidak ada guna berbuat baik kepada orang jahat.
33. Bagai kacang lupa akan kulitnya.
Mengandung arti: Seseorang yang lupa akan asal-usulnya. Terutama
seseorang yang berasal dari desa dan pergi ke kota, menjadi kaya atau
memiliki jabatan tinggi, dan lupa daratan
34. Bagai kambing di hela ke air.
Mengandung arti: Orang yang sangat enggan melaksanakan pekerjaan yang disuruhkan kepadanya.
35. Bagai katak dalam tempurung.
Mengandung arti: Orang yang wawasannya tidak terlalu luas. Ia tidak tahu situasi lain, selain di sekitar tempatnya berada saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar