LISTRIK STATIS
Konsep Dasar Listrik Statis
Listrik statis (electrostatic)
membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis). Listrik statis
dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke
rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik
antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat
dijelaskan menggunakan konsep muatan listrik.
Berdasarkan konsep muatan listrik,
ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan
listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu benda ke
benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif,
sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan bermuatan negatif. Elektron
merupakan muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda.
Dua buah benda yang memiliki muatan
sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua
buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik
saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak menolak antara dua
buah benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga
sebagai gaya coulomb.
Gaya Coulomb
Gaya coulomb atau gaya listrik yang
timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu sebanding besar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda bermuatan listrik
tersebut.
gaya coulomb antara dua benda
bermuatan listrik
Jika benda A memiliki muatan q1
dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A dan benda B
berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua
muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
Dimana
F
adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan newton k adalah
konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2 C–2
muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C)
konstanta k juga dapat
ditulis dalam bentuk
dengan ε0 adalah
permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 10–12 C2 N–1
m–2
Gaya listrik merupakan besaran
vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih harus
menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya.
Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1
dan F2 adalah sebagai berikut.
- untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya
(gambar)
R = F1 + F2 dan R
= F1 – F2
2.untuk
dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah
(gambar)
3untuk
dua gaya yang membentuk sudut θ satu sama lain, resultan gayanya
dituliskan sebagai berikut
(gambar)
Untuk penjumlahan lebih dari dua
gaya, perhitungannya dapat menggunakan metode analitis (lihat pembahasan
tentang analisis vektor).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar